Dari Rossa ke MLTR





Masih sangat pagi sebenarnya.  Tapi aku masih menikmati empuknya kasur dan hawa dingin AC yang sudah menyebar di kamar. Terlalu sayang untuk bangun dan melepas selimut. Tapi sepagi ini, di ruang tamu kakak perempuanku sudah dengan santai memutar lagu-lagu Rossa. Sangat nikmat dan membuatku semakin ingin tidur.

Lagu Rossa kemudian menjadi sangat akrab di rumah kami. Lagu-lagu “Tegar, Andaikan Kau Tahu” menjadi sangat renyah dinikmati di pagi hari. Bahkan tanpa aku sadari, aku pelan-pelan mulai hafal dengan lagu-lagu yang notabene lebih pas untuk kaum hawa ini. Tapi jujur, lagu-lagu Rossa sangat nyaman sehingga tahun-tahun berlalu dan kakak-kakak perempuanku sudah menikah. Aku masih sangat ingat dengan lagu-lagu itu.

Lagu Rossa digandrungi ketika aku masih SD. Kemudian selepas itu aku sudah tidak lagi melihat kakak-kakak perempuanku itu memutar lagu Rossa kembali. Mungkin sudah tergerus mode. Mungkin sudah ada lagu yang lebih baru sehingga lagu Rossa kini tak lagi aku dengar di pagi hari. Atau mungkin mereka sudah sibuk dengan kuliah. Atau juga mungkin karena tape di ruang tamu yang biasa dibuat memutar lagu rusak. Tapi pastinya, lagu-lagu itu sudah benar-benar “sirna” dari rumahku ketika mereka sudah menemukan kehidupan mereka. Membangun rumah tangga baru dengan suami mereka sehingga tak akan ada lagi yang memutar lagu-lagu Rossa di ruang tamu seperti tahun-tahun yang telah lewat itu.

Kemudian aku pun lupa dengan lagu itu. Tapi aku tak bisa mengelak bahwa lagu-lagu Rossa (terutama album kedua) sangat lekat dalam ingatan. Kadang ketika sedang merasa sepi di pondok, aku nyanyikan sendiri lagu itu. Maka seketika kenangan-kenangan ketika kita masih utuh dan semua anggota keluarga masih lengkap timbul kembali.

Oh datanglah pujaanku.
Sebenarnya hati ini hanya untukmu
(Andaikan Kau Tahu – Rossa)

Jujur di masa-masa akhirku di Sumenep. Lebih tepatnya di Al-Amien.  Aku seringkali seorang diri menyanyikan lagu itu ketika malam mulai gelap. Lagu yang melow memang. Tapi entah kenapa ketika lagu itu bersenandung ingatan-ingatan akan keluarga terlebih kakak-kakak perempuanku tergambar sangat jelas.  Selanjutnya aku merasa mencintai mereka. Merasa sangat merindukan mereka. Kangen dengan suasana pagi dan sore hari ketika lagu itu diperdengarkan di rumah dan diiringi dengan suara kakak-kakak perempuanku yang juga bagus. Demikianlah, lagu-lagu itu sedikit-banyak telah mengobati rasa rinduku pada mereka yang lima tahun berpisah denganku.

Jika lagu Rossa mengingatkanku pada kakak-kakak perempuanku. Maka bagaimana dengan kakak-kakak lelakiku?  Karena mereka cowok, mereka mungkin agak “berat” untuk menggandrungi seorang Rossa. Barangkali takut istrinya cemburu, hehehe.  Tapi mereka tak pernah keberatan, bahkan sering ketika kita jalan bersama satu keluarga. Kami memutar lagu-lagu Rossa di dalam mobil sepanjang perjalanan. Tapi itu sementara, karena yang lebih jelas dan sangat jelas, kakak lelaki yang satu itu penggemar berat Guns n Roses. Sedang yang satu lagi pengagum MLTR.

Tidak banyak cerita soal MLTR dan GnR. Hanya saja, beberapa bulan yang lalu. Ketika sedang mengantarkan ibu yang hendak berobat.  Di dalam mobil aku menemukan kaset yang agak lusuh. Tampak darinya bahwa kaset ini jarang diputar, bahkan sengaja diabaikan. Maka untuk melepaskan rasa penasaran segara aku putar kaset ini. Nada demi nada mendayu kemudian aku mengenang dan terus mengenang akan masa yang telah lampau, beberapa tahun yang lalu kemudian aku sadar bahwa lagu-lagu ini begitu sering diputar oleh kakak lelakiku yang waktu itu masih muda. Lagunya nyaman dan enak didengar.Kemudian sepulang dari mengantarkan ibu, aku segera mendownload lagu-lagu terbaik yang pernah membuat nama band asal Denmark ini melambung di era 90-an. “Nothing To Lose, Paint My Love,  Breaking My Heart dll”. 

Selanjutnya, di Kairo aku kerap memutar lagu ini. Jika untuk memupus kerinduan kepada kakak perempuan aku mesti melewati mediator lagu-lagu Rossa, maka untuk memusnahkan rasa kangen pada kakak-kakak lelakiku aku melalui mediator lagu-lagu MLTR. Tapi kenyataannya, lagu itu bukan melepaskan kangen dan rindu yang mendekam. Tapi justru menambahnya.  

0 komentar:

Posting Komentar

http://albarnation.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-slide-show-di-blog.html#ixzz2NQNHNucp